Seminar
Oleh: Astri. D. Tagueha
Pembimbing: drh Heru Susetya, MO., Ph.D dan Prof. drh. Setyawan Budiharta, MPH., Ph.D.
Vaksinasi massal sebagai salah satu program pengendalian rabies di Kota Ambon dimulai setelah wabah tahun 2003. Hasilnya mampu mencakup > 70% dari populasi anjing yang terdata setiap tahunnya. Program ini diharapkan dapat menurunkan kejadian rabies anjing dan kasus gigitan pada manusia, namun kenyataannya kasus gigitan masih dijumpai di Kota Ambon. Hal ini mengindikasikan bahwa vaksinasi yang telah dilakukan belum efektif. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui tingkat kekebalan anjing, kinerja petugas vaksinasi, dan faktor-faktor yang mempengaruhinya serta hubungan antara keduanya. Penelitian direncanakan berlangsung pada bulan Desember 2010 – Maret 2011. Sebanyak 354 serum darah anjing berasal dari lima kecamatan dan 14 desa yang dipilih dengan metode sampling tahapan berganda dan kluster. Pengujian ELISA dilakukan untuk mengetahui titer antibodi dan dinyatakan protektif jika ≥ 0,5 IU. Kinerja petugas vaksinasi dinilai berdasarkan indikator keterlibatan dalam perencanaan, pelaksanaan, pelaporan dan evaluasi dengan kriteria baik dan buruk. Wawancara dilakukan terhadap 50 orang petugas vaksinasi menggunakan kuesioner yang sebelumnya telah diuji validitas dan realibilitasnya. Analisis data dilakukan secara deskriptif dan asosiasi. Chi square (χ2) digunakan untuk mengetahui asosiasi antar faktor yang mempengaruhi tingkat kekebalan anjing dan kinerja petugas vaksinasi rabies di Kota Ambon. Kekuatan asosiasi masing-masing diukur dengan odds ratio (OR). Regresi logistik dipakai untuk mengevaluasi faktor-faktor yang dominan sekaligus mengetahui model hubungan dan hasilnya dibandingkan dengan regresi linear yang menggunakan nilai Optical Density (OD) sebagai variabel dependen. Kinerja petugas vaksinasi dan tingkat kekebalan anjing terhadap rabies di Kota Ambon selanjutnya dikorelasikan untuk mengetahui keeratan dan arah hubungan keduanya.
by Agus Sumantri (Dinas Peternakan Kabupaten Sumbawa NTB)
Supervisor : Prof. Drh. Widya Asmara, SU., Ph.D. and Dr. drh. Widagdo Sri Nugroho, MP
Anthrax has been a problem in Sumbawa District. There has been casualties and economic loss to livestock mortility since the last 7 years (2002 – 2009). This study was to identify the influential factors of Anthrax cases in Sumbawa.
The sample were 67 Anthrax cases and 67 controls ( each consist of, 31 cattle, 25 buffaloes, 3 horses and 8 goats) were taken as samples. The samples were based on the Anthrax incidents in Sumbawa District during the 2002 -2009 period.