Gajah Sumatera (Elephas maximus sumatranus) merupakan satwa endemik Indonesia. Artinya hewan tersebut merupakan satwa asli Indonesia dan merupakan aset biologis yang tak ternilai harganya. Namun ironisnya, saat ini status satwa tersebut sudah terancam punah (endangered) menurut IUCN (International Union for Conservation of Nature). Artinya tinggal dua langkah lagi menuju status “punah” (exticnt). Saat ini, populasinya di alam menurun drastis akibat penyusutan habitat dan kematian yang terus terjadi. Berdasarkan kajian dari salah satu NGO internasional, bahwa Gajah Sumatera telah kehilangan sekitar 70% habitatnya. Estimasi populasi gajah di alam (tahun 2007) berkisar antara 2400-2800 individu, namun kini diperkirakan telah menurun drastis, jauh dari angka tersebut. Sebagai warga negara Indonesia yang baik, terlebih sebagai kalangan terpelajar, kita harus menyikapi hal tersebut dengan tindakan-tindakan yang konkret.
Dokter hewan dan mahout dari Institusi Pendidkan dan Lembaga Konservasi Exsitu sangat berperan dalam mendukung ketersediaan gajah melalui pengelolaan breeding yang bagus. Oleh karena itu, Fakultas Kedokteran Hewan Universitas Gadjah Mada bekerja sama denganVeterinary Society for Sumatran Wildlife Conservation (VESSWIC)-Gembira Loka Zoo Jogakarta dan Taman Wisata Candi Borobudur mengadakan acara “Workshop Problem Medis Dan Reproduksi Gajah” selama 3 hari mulai tanggal 8 sampai 10 Juni 2011. Workshop berlangsung di Fakultas Kedokteran Hewan UGM, Gembira Loka Zoo dan Candi Borobudur.
Acara dibuka dengan seminar “Peran Institusi Pendidikan dan Lembaga Konservasi dalam Mendukung Usaha Pelestarian Gajah Sumatera”. Acara tersebut dihadiri oleh Direktur Konservasi Keanekaragaman Hayati (KKH)-Kemmenterian Kehutanan RI; Bapak Dr. Novyanto Bambang Wawandono. Beliau sangat mengapresiasi kegiatan Seminar dan Workshop yang diorganisir oleh Mahasiswa Kelompok Studi Satwa Liar (KSSL) dan Wildlife Conservation Forum (WCF). Acara seminar dan workshop didukung secara finansial oleh VESSWIC.
Turut berpartisipasi dalam acara seminar dan worksshop tersebut para dokter hewan danmahout (pawang gajah) dari : Taman Margasatwa Ragunan-Jakarta, Balisafari and Marine Park-Bali, Kebun Binatang Bukit Tinggi, Gembira Loka Zoo, PT. Taman Wisata Candi Borobudur, Taman Satwa Taman Jurug-Solo, Frankfurt Zoological Society (FZS), dan Maharani Zoo/Jatim Park.
Sebagai pembicara dan trainer dalam acara tersebut ; Dr. drh. Joko Prastowo, M.Sc (Dekan FKH UGM), Dr. Novyanto Bambang W (Direktur KKH), drh Christopher Stremme dan drh Muh. Wahyu (VESSWIC), Direktur Gembira Loka Zoo, Direktur PT. Taman Wisata Candi Borobudur, dan drh. Muhmmad Agil, M.Sc (FKH IPB).